Kaiju No. 8 Akan Tamat dalam 2 Chapter Lagi: Apakah Ini Akhir yang Layak untuk Kafka?

Kaiju No. 8 – Pecinta manga aksi dan fiksi ilmiah harus bersiap menghadapi kenyataan pahit—Kaiju No. 8, manga garapan Naoya Matsumoto yang sukses menarik perhatian sejak debutnya pada 2020, akan segera tamat. Hanya tersisa dua chapter lagi sebelum kisah perjuangan Kafka Hibino dan para pasukan Pertahanan Jepang ini mencapai titik akhir. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pembaca, terutama karena ceritanya baru saja mencapai puncak intensitas.

Apakah Matsumoto terburu-buru mengakhiri kisah ini? Apakah ending ini akan benar-benar memuaskan setelah semua konflik, misteri, dan transformasi emosional karakter yang sudah di kembangkan dengan apik selama lebih dari 4 tahun?

Pertarungan Terakhir yang Meledak-ledak

Chapter terbaru dari Kaiju No. 8 menyajikan pertarungan epik yang tidak main-main. Kafka, yang akhirnya menerima sepenuhnya identitasnya sebagai Kaiju dan manusia, sedang berada di titik puncak emosional dan fisik dalam pertarungan terakhir. Musuh bebuyutannya, Kaiju No. 9, telah berevolusi menjadi ancaman global yang tak bisa di abaikan.

Ilustrasi pertarungan mereka menggambarkan kekacauan total: gedung-gedung runtuh, tanah bergetar, dan para prajurit elit ikut bertaruh nyawa. Namun di balik pertarungan itu, muncul satu pertanyaan mendasar: Apakah benar dua chapter cukup untuk mengakhiri semua ini? Dunia Kaiju No. 8 terlalu luas untuk di padatkan dalam dua bab saja—atau mungkin Matsumoto menyimpan kejutan yang lebih besar?

Kritik: Terlalu Cepat, Terlalu Mendadak

Banyak penggemar mengungkapkan kekecewaan mereka di berbagai forum online. Beberapa menyebut ini sebagai “penutupan yang di paksakan,” yang terasa seperti keputusan editorial daripada naratif. Pasalnya, masih ada banyak plot hole yang belum di tutup:

  • Apa sebenarnya asal-usul kekuatan Kaiju No. 8 dan No. 9?
  • Bagaimana nasib para tokoh penting seperti Mina Ashiro dan Kikoru Shinomiya?
  • Apakah sistem militer yang mengandalkan senjata humanoid Kaiju akan tetap di pertahankan?

Jika Matsumoto ingin memberikan akhir yang memuaskan, dua chapter terakhir harus bekerja sangat keras untuk menjawab semua pertanyaan ini secara tuntas. Jika tidak, tamatnya Kaiju No. 8 bisa berubah menjadi sebuah tragedi naratif.

Pengaruh Besar dan Jejak yang Ditinggalkan

Tak bisa di mungkiri, Kaiju No. 8 telah mencetak prestasi luar biasa. Ia menjadi salah satu manga digital terlaris Shonen Jump+, bahkan berhasil menembus pasar internasional dengan cepat. Adaptasi animenya pun sedang tayang dan mendapat sambutan hangat, membuktikan bahwa kisah ini memiliki daya tarik lintas media.

Baca juga: https://kalyanjewellersfranchise.com/

Namun, keputusan untuk mengakhiri manga ini dengan mendadak justru bisa menghambat potensi besarnya. Banyak yang berharap Kaiju No. 8 bisa berkembang menjadi franchise yang panjang, seperti Attack on Titan atau My Hero Academia. Tapi tampaknya, Matsumoto memilih jalan berbeda—jalan yang lebih cepat, dan mungkin lebih berisiko.

Apakah Ending Ini Akan Menjadi Legendaris atau Justru Dikecam?

Kita tinggal menghitung hari untuk mengetahui nasib akhir Kafka Hibino—seorang pria biasa yang berubah menjadi makhluk paling di takuti di Jepang demi menyelamatkan orang lain. Ending yang baik bisa mengangkat status manga ini menjadi legenda, namun ending yang buruk bisa langsung menguburnya dalam daftar manga dengan potensi besar yang di sia-siakan.