Maaf Fans Frieren.. Anime Solo Leveling Tetap Jadi Jawara!

Maaf Fans Frieren – Dunia anime di awal tahun 2024 disambut dengan gebrakan besar dari dua anime yang langsung mencuri perhatian: Frieren: Beyond Journey’s End dan Solo Leveling. Dua karya ini jelas bukan sembarang anime—keduanya lahir dari sumber materi luar biasa, membawa hype besar, dan memiliki kualitas produksi yang luar biasa tinggi. Tapi, ketika publik pecinta anime mulai membandingkan keduanya, satu fakta pahit harus diakui oleh para penggemar Frieren: Solo Leveling tetap yang paling dominan.

Tidak bisa dipungkiri, Frieren adalah karya seni dengan pacing lambat namun indah. Ia menyentuh, kontemplatif, dan membangun dunia yang penuh emosi. Tapi, ketika bicara soal daya ledak, pengaruh global, dan reaksi masif dari komunitas anime, Solo Leveling tampil terlalu mengerikan untuk dikalahkan. Dan itu bukan sekadar klaim kosong.

Gelombang Internasional yang Tak Terbendung

Solo Leveling tidak hanya booming di Jepang atau Korea Selatan, tapi langsung menguasai tangga popularitas di berbagai platform streaming internasional dalam hitungan jam sejak tayang perdana. Adaptasi dari webtoon populer ini seperti menyulut bahan bakar di tengah padang pasir: cepat, panas, dan mustahil dipadamkan. Dengan visual garapan A-1 Pictures yang memanjakan mata dan ritme cerita yang meledak sejak episode pertama, anime ini langsung menarik perhatian, bahkan dari penonton yang sebelumnya tidak kenal dengan versi manhwa-nya.

Bahkan sebelum episode pertamanya rilis, teaser dan trailer Solo Leveling sudah memecahkan rekor views di berbagai kanal. Merchandise-nya laris di mana-mana. Nama Sung Jin-Woo mendadak familiar di kalangan non-penggemar manhwa. Dan ketika OST garapan Hiroyuki Sawano mulai menggelegar di latar belakang, siapa yang bisa menolak hype-nya?

Sementara Itu, Frieren… Terlalu Kalem?

Penggemar Frieren boleh berbicara tentang kedalaman emosional, makna hidup, atau pembangunan karakter yang kompleks. Tapi, masalahnya adalah: tidak semua penonton mencari itu. Banyak yang datang ke dunia anime untuk ledakan aksi, karakter badass, dan momen yang bikin jantung berdebar. Dan Frieren, meskipun indah dalam caranya sendiri, terasa terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu lambat bagi mereka yang ingin klimaks cepat.

Solo Leveling datang dan langsung melempar penonton ke dalam dunia brutal, gelap, dan penuh bahaya. Karakter utama yang awalnya lemah, berubah menjadi simbol kekuatan absolut. Plot-nya tidak bertele-tele. Setiap episode menyuguhkan perkembangan signifikan. Bahkan musuh minor pun digambarkan begitu mengancam, membuat penonton tidak bisa bersantai sejenak.

Baca juga: https://kalyanjewellersfranchise.com/

Fanbase Fanatik yang Mengguncang

Kekuatan Solo Leveling tidak hanya pada ceritanya, tapi juga komunitas penggemarnya. Fanbase-nya masif dan vokal. Mereka membanjiri media sosial, membuat fan art, teori, hingga kontroversi yang tak henti-hentinya menghidupkan nama anime ini. Setiap episode tayang, hashtag-nya selalu trending. Bahkan review dan reaction video YouTube ikut mendongkrak popularitasnya secara brutal.

Bandingkan dengan Frieren yang meski disukai, tapi terasa lebih “diam”. Diskusinya tidak segila Solo Leveling. Fanbase-nya lebih tenang, tidak terlalu memborbardir internet. Dalam dunia digital modern, kehebohan fanbase adalah senjata utama, dan Solo Leveling menguasai medan perang ini sepenuhnya.

Dominasi Tak Terbantahkan

Mau dilihat dari sudut manapun—popularitas, penjualan, hype, animasi, aksi, bahkan musik—Solo Leveling tampil sebagai monster sejati. Ia bukan sekadar anime populer, ia adalah fenomena global. Apakah Frieren buruk? Jelas tidak. Tapi di medan perang popularitas, hanya satu yang bisa bertahan di puncak. Dan untuk saat ini, dengan segala daya gempurnya, Solo Leveling tetap jadi jawara.

Jadi, maaf fans Frieren, kalian memang mencintai anime yang indah dan mendalam, tapi dunia memilih yang lebih beringas, lebih keras, dan lebih eksplosif. Dunia memilih Solo Leveling.

Solo Leveling Season 3: Kekuatan Terbesar Cha Hae-In yang Akan Mengguncang Dunia

Solo Leveling Season 3 – Bersiaplah, para penggemar Solo Leveling! Musim ketiga dari anime yang penuh aksi ini di pastikan akan membawa sebuah perubahan besar dalam perjalanan Cha Hae-In, karakter yang selama ini hanya di kenal sebagai sosok kuat dengan kemampuan luar biasa. Dalam cerita yang semakin memanas ini, kekuatan terbesar Cha Hae-In bakal terungkap dan siap mengubah segalanya!

Cha Hae-In: Dari Penjaga Menjadi Pemimpin

Di musim pertama dan kedua, kita mengenal Cha Hae-In sebagai salah satu Hunter A-rank yang sangat terampil, berperan sebagai salah satu anggota terkuat di organisasi Hunter Korea. Namun, meskipun kekuatannya sudah di akui, ada satu sisi dirinya yang selalu tersembunyi dari pandangan banyak orang: potensi kekuatan terbesarnya yang belum sepenuhnya muncul.

Di musim ketiga ini, fans akhirnya akan di pertontonkan dengan kemampuan Cha Hae-In yang sesungguhnya. Ia bukan hanya sekedar anggota tim yang kuat, tetapi siap untuk mengubah peta kekuatan di dunia para hunter.

Kekuatan yang Tersembunyi: Kekuatan Unik Cha Hae-In

Jika kita berbicara tentang Cha Hae-In, banyak yang mengira kekuatan utamanya terletak pada pedang panjangnya yang mematikan dan teknik bertarung yang luar biasa. Namun, itu hanyalah permukaan dari apa yang sebenarnya ia miliki. Dalam Season 3, kita akan melihat bagaimana kemampuan spesialnya yang lebih dalam akan terungkap. Cha Hae-In ternyata memiliki kemampuan yang bersifat lebih “terhubung” dengan dunia luar—sesuatu yang lebih besar dari sekadar kekuatan fisik.

Selama ini, ia di kenal sebagai pemegang pedang yang sangat ahli. Namun, apa yang tak banyak orang ketahui adalah bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk “menyatu” dengan energi magis yang ada di sekitar. Ini bukan hanya sekadar kemampuan sihir atau kekuatan tambahan—ini adalah koneksi yang memungkinkan dirinya mengakses kekuatan luar biasa yang selama ini tersembunyi. Kemampuan ini akan menjadikan Cha Hae-In sebagai ancaman besar yang tak dapat di remehkan oleh siapapun, termasuk para Hunter S-rank sekalipun.

Baca juga: https://kalyanjewellersfranchise.com/

Cha Hae-In vs Sang Penantang Terbesar: Siapa yang Akan Menang?

Musim ketiga juga mengisyaratkan akan adanya pertarungan besar antara Cha Hae-In dan karakter lainnya yang mungkin bisa menguji batas dari kekuatannya. Selama ini, nama Jin Woo seringkali menjadi topik pembicaraan sebagai ‘puncak’ dari kekuatan para Hunter, tetapi apakah dia mampu mengalahkan Cha Hae-In dengan kekuatan terbarunya yang luar biasa?

Kehadiran musuh-musuh kuat yang lebih misterius dan berbahaya menjadikan Cha Hae-In harus menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dari sebelumnya. Namun, dengan kemampuan baru yang akan muncul, ia bisa saja menjadi “game changer” dalam setiap pertarungan.

Apa yang Bisa Kita Harapkan dari Cha Hae-In?

Satu hal yang pasti, kekuatan Cha Hae-In yang terungkap di Solo Leveling season 3 ini bakal memberikan pengalaman yang jauh lebih mendalam dan memukau bagi para penggemar. Kita akan melihat lebih banyak aksi, lebih banyak pertarungan epik, dan tentu saja, lebih banyak misteri yang akan terpecahkan.

Penting untuk di catat bahwa perubahan dalam kekuatan Cha Hae-In ini tidak hanya akan mempengaruhi alur cerita, tetapi juga di namika hubungan antar karakter. Cha Hae-In akan menjadi lebih dari sekadar pendamping Jin Woo, ia bisa menjadi kekuatan utama yang menentukan arah cerita selanjutnya.

Kekuatan Tak Terbatas: Bagaimana Cha Hae-In Akan Mengubah Dunia Solo Leveling?

Di balik setiap karakter utama, pasti ada potensi besar yang belum sepenuhnya terungkap. Dalam hal ini, Cha Hae-In bukan hanya sekadar karakter pendukung, melainkan sosok yang memiliki takdir besar yang akan mengguncang dunia Solo Leveling. Dengan terungkapnya kekuatan terbesarnya, kemungkinan besar kita akan melihat pergeseran yang signifikan dalam kekuatan para Hunter dan posisi mereka di dunia.

Inilah saat yang sudah lama di nantikan. Solo Leveling season 3 bukan hanya sekadar tentang aksi, tetapi tentang perubahan besar yang bisa mengguncang fondasi cerita dan membuka babak baru yang lebih menegangkan dan memikat!

Apakah Cha Hae-In akan menjadi pahlawan utama atau justru ancaman yang lebih besar dari yang kita bayangkan? Semua pertanyaan ini hanya bisa terjawab dengan melihat bagaimana perkembangan kekuatannya di musim ketiga. Yang jelas, Solo Leveling tidak akan pernah sama lagi setelah ini!

Anime Tahun Ini: Solo Leveling!

Anime Tahun Ini – Solo Leveling bukan cuma anime biasa. Ini bukan sekadar tayangan akhir pekan yang bikin senang-senang sebentar. Ini adalah gebrakan brutal yang menyapu industri anime global di tahun ini! Dari episode pertama sampai akhir musim, Solo Leveling benar-benar menampar ekspektasi. Dunia di bikin ternganga dengan kualitas animasi, alur cerita, dan karakterisasi yang gila-gilaan intensnya.

Bayangin aja, dari web novel Korea Selatan yang awalnya underrated, sekarang berubah jadi monster global. Ufotable? Bukan. MAPPA? Bukan juga. Tapi A-1 Pictures yang justru berhasil menghidupkan dunia hunter dengan gaya sinematik ultra-epik. Setiap pertarungan di sajikan seperti duel akhir zaman. Bukan cuma indah, tapi juga brutal dan penuh ledakan emosi.

Jin-Woo: Dari Cacing Tanah Jadi Raja Hunter

Jangan pura-pura nggak kenal sama Sung Jin-Woo. Karakter utama paling berkembang sepanjang tahun ini. Awalnya? Lemah, di hina, di remehkan. Tapi dia bangkit. Bukan cuma kuat, dia jadi mimpi buruk para monster dan hunter lain. Solo Leveling menyajikan perkembangan karakter Jin-Woo dengan detail yang jarang kita temuin di anime mainstream. Dari segi psikologi, dia berubah https://kalyanjewellersfranchise.com/. Dari segi kekuatan? Jangan ditanya.

Yang bikin tambah gila, sistem RPG yang di tanam di dunia nyata. Leveling beneran, naik status, ngumpulin item, summon pasukan bayangan. Siapa yang nggak ngiler ngebayangin jadi Jin-Woo? Setiap kali dia naik level, penonton ikut merinding. Karena bukan cuma angka yang naik—tapi harga dirinya, kekuatannya, dan rasa takut musuh-musuhnya.

Visual dan Soundtrack: Gabungan Yang Bikin Nagih

A-1 Pictures nggak main-main soal animasi. Detail visualnya rapat, pencahayaan pas, efek pertarungan bikin jantung kebakar. Gaya bertarung Jin-Woo nggak repetitif, selalu ada gebrakan baru. Dan jangan lupakan soundtrack-nya! Opening theme “LEveL” dari Hiroyuki Sawano udah kayak anthem kebangkitan.

Musik dan visual di Solo Leveling bukan cuma pelengkap, tapi elemen utama yang ngebawa emosi penonton naik turun kayak roller coaster. Lo bisa merinding waktu Jin-Woo ngeluarin army bayangan untuk pertama kalinya. Bisa nahan nafas waktu dia ngelawan boss gate sendirian.

Solo Leveling = Standar Baru Anime Action Fantasy

Kalau lo masih nganggep Solo Leveling cuma anime isekai biasa, lo jelas belum nonton. Ini bukan cuma tentang kekuatan, ini tentang bagaimana rasa sakit, ambisi, dan kehancuran bisa diramu jadi satu pertunjukan mematikan. Tahun ini, Solo Leveling jadi tolak ukur baru buat anime bergenre action fantasy. Dan jujur aja, anime lain bakal susah banget ngimbangin hype dan kualitasnya.

Ini bukan soal suka atau nggak suka. Ini fakta. Solo Leveling adalah anime tahun ini. Titik.

Kemiripan Solo Leveling dengan Hunter x Hunter

Kemiripan Solo Leveling – Sejak anime solo leveling mengadaptasi Jeju Island Arc, banyak penggemar mulai membandingkan Solo Leveling dengan Hunter x Hunter. Pasalnya, Jeju Island Arc mengingatkan Solo Leveling dengan Hunter x Hunter. Psalnya, Jeju Island Arc mengingatkan para penggemar pada Chimera Ant Arc dalam Hunter x Hunter. Meski begitu, hal tersebut sepertinya bukan satu – satunya hal yang membuat Solo Leveling dan Hunter x Hunter terlihat mirip.

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas lima kemiripan antara Solo Leveling dengan Hunter x Hunter. Yuk, simak ulasan berikut!

1. Berfokus Pada Hunter

Baik dalam Solo Leveling maupun Hunter x Hunter, keduanya sama-sama berfokus pada profesi yang disebut dengan Hunter. Hunter dalam Solo Leveling memang berbeda dengan Hunter dalam HUnter x Hunter. Meski begitu, keduanya memiliki pekerjaan yang cukup mirip.

Dalam Solo Leveling, Hunter bertugas untuk membersihkan Dungeon. Sejak kemunculan Gate, Hunter di pekerjakan untuk mengalahkan monster dalam Dungeon agar tidak masuk ke dunia manusia. hunter juga menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Itu karena setiap Dungeon biasanya memiliki item dan sumber daya yang bisa di jual untuk kebutuhan para hunter.

Sementara itu, dalam HUnter x Hunter, orang-orang yang memiliki Lisensi Hunter memiliki hak untuk pergi ke mana saja dan melakukan apa saja. Para Hunter biasanya di beri kebebasan untuk pergi ke tempat-tempat yang tidak terjamah. Selain itu, orang yang memiliki Lisensi HUnter juga kebal terhadap hukum sehingga mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau.

Sekilas, Hunter dalam Solo Leveling memang terlihat berbeda dengan Hunter dalam Hunter x Hunter. Namun, dalam bidang pertahanan, keduanya memiliki fungsi yang sama. Ketika monster muncul untuk mengancam umat manusia, Hunter di turunkan untuk membasmi monster tersebut.

Baca juga artikel di sini https://kalyanjewellersfranchise.com/

2. Klarifikasi Hunter dan Asosiasi Hunter

Meski Hunter tamak memiliki kebebasan, mereka tetap merupakan kelompok yang terorganisasi. Hunter dalam Solo Leveling dan Hunter x Hunter sama-sama berdiri di bawah naungan Asosiasi HUnter. Fungsi keduanya juga sama. Asosiasi Hunter bertugas untuk mengatur Hunter.

Dalam Solo Leveling, Asosiasi Hunter memiliki tugas untuk mengawasi Hunter, gate, dan Hunter Guild. Sama seperti Solo Leveling, Asosiasi Hunter dalam Hunter x Hunter juga bertugas dalam mengawasi Hunter. Mereka juga merupakan organisasi yang melakukan perekrutan Hunter melalui Ujian Hunter.

3. Sistem Kekuatan

Secara garis besar, sistem kekuatan dalam Solo Leveling dan Hunter x Hunter memang berbeda. Dalam Solo Leveling, Hunter di berkati dengan mana yang dapat di aplikasikan ke dalam berbagai kekuatan yang berbeda-beda. Sementara itu, dalam Hunter x Hunter, Hunter menggunakan energi kehidupan yang disebut dengan Nen sebagai kekuatan.

Meski begitu, kekuatan Hunter dalam Solo Leveling dan Hunter x Hunter sama-sama di bagi ke dalam enam tipe yang berbeda-beda. Dalam Solo Leveling, ada Hunter tipe fighter, Assassin, Mage,, Tanker, Ranger, dan Healer. Sementara dalam Hunter x Hunter, kekuatan Nen juga di bagi ke dalam enam tipe, yaitu Enchancement, Transmutation, Emission, Conjuration, Manipulation, dan Specialization.

4. Jeju Island Arc Memiliki Kemiripan dengan Chimera Ant Arc

Terakhir, hal paling mencolok yang membuat Solo Leveling mirip dengan Hunter x Hunter adalah kesamaan antara Jeju Island Arc dan Chimera Ant Arc. Dalam kedua arc ini, Hunter sama-sama harus melawan monster semut yang sangat kuat. Musuh utama pada kedua arc ini juga merupakan puncak evolusi dari masing-masing ras, yaitu Ant King dan Meruem.

Dalam SOlo Leveling, Jeju Island Arc bisa di bilang sebagai Arc yang besar. Arc ini melibatkan banyak karakter kuat dan tidak sedikit karakter penting yang terbunuh selama arc berlangsung. Hal ini juga berlaku bagi Chimera Ant Arc dalam Hunter x Hunter.

Dalam anime Hunter x Hunter, Chimera Ant Arc bisa di bilang sebagai puncak seri. Di sini, para Huner menghadapi ancaman yang sangat serius sehingga banyak karakter kuat yang harus turun tangan. Dalam Chimera Ant Arc, kita juga kehilangan beberapa karakter penting, sepeti Kite dan Isaac Netero.

Terlepas dari kemiripan di atas, Solo Leveling dan Hunter x Hunter tetap sama-sama menarik dengan ciri khas mereka masing-masing. Solo Leveling memiliki daya tarik pada perkembangan kekuatan sang protagonis, sementara Hunter x Hunter memilliki keunggulan dalam pembangunan dunianya. Keduanya tetap merupakan anime yang seru untuk di saksikan.

 

Anime Terbaru Dengan Rating Tinggi untuk Menemani Ramadhan

 Anime Terbaru – Bulan ramadhan merupakan waktu yang ideal untuk menikmati beragam anime berkualitas yang tayang di musim ini. Di tahun 2025, banyak judul menarik yang tidak hanya menawarkan alur cerita yang mendalam, tetapi juga memiliki visual yang menawan serta karakter yang meninggalkan kesan mendalam. Para penggemar anime dapat menjadikan beberapa serial yang sedan berlangsung ini sebagai pilihan terbaik unutk mengisi waktu istirahat di antara ibadah.

Di antara anime yang sedang banyak di bicarakan di musim ini terdapat Solo Leveling, The Apothecary Diaries, dan Dr. Stone. Setiap anime tersebut menawarkan kisah yang berbeda, mulai dari aksi yang menegangkan, petualangan ilmiah yang menarik, hingga intrik politik dan misteri yang menggugah rasa penasaran.

Apabila kamu sedang mencari anime yang tengah trending dan memiliki rating yang tinggi, berikut adalah daftar anime on-going terbaik di bulan Ramadhan 2025 yang seharusnya ada dalam daftar tontonmu!

Baca juga artikel di sini https://kalyanjewellersfranchise.com/

Solo Leveling: Kisah Epik Sung Jin-Woo yang makin menarik

Solo leveling, yang merupakan salah satu anime yang paling di tunggu-tunggu, terus menjadi tren utama di berbagai platform streaming. Pada musim kedua, kisah Sung Jin-woo di angkat ke tingkat yang lebih tinggi, menghadirkan pertarungan yang semakin mendebarkan dan musuh yang semakin tangguh.

Dengan kualitas animasi yang semakin menabjubkan dan alur cerita yang semakin mendalam. Solo Leveling tetap mempertahankan posisinya sebagai anime aksi terunggul di musim ini.”Jika anda menyukai cerita tentang karakter utama yang berkembang dari lemah menjadi kuat. Maka solo leveling ini adalah pilihan yang harus anda ikuti.

Diare Apoteker: Indtrik PenihMisteri di Istana

The Apothecary Diaries menyajikan sebuah cerita misteri yang di padukan dengan elemen sejarah yang memikat. Dalam kisah ini, Maomao, seorang gadis cerdas yang berprofesi sebagai apoteker di istana, menghadapi serangkaian petualangan baru yang semakin menantang.

Dengan visual yang memukau dan alur cerita yang penuh teka-teki, anime ini sangat cocok untuk para penggemar drama misteri. Jika anda mencari cerita yang lebih santai tetapi tetap menyuguhkan kejutan. Maka The Apothecary Diaries adalah pilihan yang sangat tepat untuk di nikmati.

Dr. Stone: Penjelajahan Ilmiah di Dunia yang Terlupakan

Musim terbaru dari Dr.Stone hadir dengan penjelajahan ilmiah yang semakin memikat. Senku beserta timnya terus berusaha untuk menghidupkan kembali peradaban manusia melalui “keajaiban ilmu pengetahuan”.

Anime ini sangat ideal bagi anda yang menyukai narasi dengan unsur edukatif tanpa mengesampingkan elemen petualangan yang mendebarkan. Dengan karakter-karakter yang memiliki daya tarik dan alur cerita yang selalu memberikan kejutan. Dr. Stone tetap menjadi salah satu film yang paling di gemari di musim ini.

6 Anime di Netflix yang Oke Banget Ditonton Saat Puasa

6 Anime di Netflix – Hobi banget nonton anime tapi takut puasa batal gara-gara yang ditonton terlalu vulgar? Tenang saja detikers, masih ada banyak kok judul anime yang bisa kamu tonton selama bulan suci Ramadhan.

Ini 6 rekomendasi anime yang tayang di Netflix dan bisa kamu tonton:

1. Solo Leveling Season 2

Sung Jinwoo dari zero to hero, dari Hunter E-Rank berhasil mencapai posisi tertinggi S-Rank. Solo Leveling yang sekarang tengah tayang season kedua di Netflix bakal membuaimu dengan segala action di setiap pertempuran sampai karakter unik di dalamnya.

Anime solo leveling season dua jadi rekomendasi anime yang pas banget ditonton selama bulan Ramadhan.

2. Sakamoto Days

Taro Sakamoto pensiunan pembunuh bayaran sudah tobat dan mengelola toko kelontong. Bersama istrinya Hana dan putrinya, Aoi, mereka hidup bahagia.

Tapi suatu hari Taro Sakamoto kedatangan Shin Asakura mantan rekannya sesama pembunuh bayaran. Dia ingin membunuh Taro demi hadiah 5 miliar yen. Ternyata gak cuma Shin saja, satu per satu pembunuh bayaran lainnya mencoba membunuh Taro.

Sepanjang cerita, Shin kini jadi keluarga Sakamoto dan berusaha memecahkan organisasi misterius bernama X yang dipimpin Slur.

3. Dr Stone Season 4

Pencinta anime pastinya tahu dengan judul Dr Stone. Di Netflix, sudah mencapai season 4 dan melanjutkan Senkuu Ishigami sebagai tokoh utamanya ingin membangun kembali peradaban manusia usai bumi membatu selama ribuan tahun.

Pada season 3 yang berjudul Dr Season: The Truth of the Petrification Saga masih menceritakan upaya untuk membangkitkan umat manusia. Senku ingin menyeberangi lautan.

Di season 4 ini masih melanjutkan kisah sebelumnya. Pada edisi pamungkas ini muncul karakter baru Dr. Xeno Houston Wingfield dan Stanley Synder yang menjadi tokoh antagonis.

4. Shangri-la Frontier

Sudah ada season kedua di Netflix, Shangri-La Frontier melanjutkan cerita Arc Nephilim Hollow. Ini adalah alur cerita singkat saat Sunraku pilih buat beristirahat buat comeback ke salah satu judul lama yang disukainya. Tapi saat melakukannya, ia bertemu dengan penantang yang sangat tangguh dan ingin banget dikalahin.

5. Dragon Ball Daima

Siapa sih yang gak tahu Dragon Ball Daima? Serial animasi kelima dari waralaba Dragon Ball ini ceritain tentang Goku dan teman-temannya yang berubah jadi kecil karena suatu konspirasi.

Nah, buat perbaiki segalanya mereka harus bertualang ke dunia baru bernama Dunia Iblis dalam kondisi tubuh mungil nih.

6. Blue Box

Rekomendasi terakhir jatuh kepada serial anime Blue Box yang tayang di Netflix. Animenya ceritain tentang Taiki Inomata adalah anggota tim bulutangkis putra di pusat olahraga Eimei SMP dan SMA. Dia jatuh cinta dengan pemain bola basket Chinatsu Kano, gadis tertua yang dia latih setiap pagi di musim panas dalam gym.

Suatu hari di musim semi, hubungan mereka berubah tajam. Dan dimulailah rangkaian cinta, olahraga, dan masa muda yang baru ini!

Baca juga : Memilik Kekuatan Mengerikan Blood Demon Art Doma di Anime Kimetsu no Yaiba

Exit mobile version